IGRA KEC.PANONGAN GELAR PAWAI TARHIB RAMADHAN 1440 H

Citra Raya menjadi titik start dan finish saat iring-iringan peserta pawai itu berjalan kaki dan dilepas oleh Ketua IGRA Kecamatan Panongan,
"Pawai yang digagas Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kecamatan Panongan ini wujud kita dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan yang tinggal beberapa hari ke depan, sekaligus bagian dari rangkaian acara memperingati Hari Pendidikan Nasional" ungkap Ketua IGRA Kec.Panongan.Beliau juga mengajak semua pihak berpartisipasi memeriahkan tarhib Ramadhan tersebut

 "Melalui tarhib Ramadhan 1440 H ini saya ingin mengajak masyarakat untuk meningkatkan rasa memiliki dan kebanggaan terhadap Raudhatul Athfal yang semakin berkualitas dan maju," katanya.
Sebagai anggota IGRA Kecamatan Panongan, RA Al-Adzkiya ikut serta dalam pawai tersebut dengan mengikutsertakan seluruh Siswa/Santri,guna mengenalkan dan memberikan semangat kepada anak-anak agar mulai belajar berpuasa Wajib dibulan suci Ramadhan Tahun ini.

Sekarang apa yang dimaksud Tarhib Ramadhan …??
Sering mendengar kata tarhib pada setiap menjelang datangnya bulan Ramadhan. Semarak datangnya Ramadhan dihiasi dengan sambutan yang cukup meriah, hampir disetiap daerah secara merata mengadakan tabligh akbar dengan tema yang sama tarhib Ramadhan.
Sebagai seorang muslim, mari kita mengenal lebih jauh apa makna dari tarhib yang selalu kita lakukan setiap menjelang Ramadhan. Agar setiap amaliyah yang kita lakukan, selain bermodalkan semangat tentunya juga harus mengetahui ilmunya.
Secara Makna etimologis dan terminologis
Secara etimologis (bahasa), kata tarhib berasal dari fi’il “ra-hi-ba, yarhabu, rahbun”yang berarti luas, lapang dan lebar. Dan selanjutnya menjadi fi’il “rahhaba, yurahhibu, tarhiban” yang mengandung arti menyambut, menerima dengan penuh kelapangan, kelebaran dan keterbukaan hati. (Kamus al-Munawwir).
Menurut Kamus Al-Munjid (Kamus Besar Bahasa Arab),marhaban berasal dari akar kata rahib (ra-ha-ba) yang artinya menyambut. Masdarnya adalah tarhib yang mengandung makna penyambutan.
Kebiasaan orang Arab ketika menyambut tamunya, ungkapan yang biasa mereka sampaikan (ucapkan) adalah: marhaban, maksudnya kedatanganmu aku terima dengan penuh keterbukaan, seisi rumah kami menyambutmu dengan dengan segala kelapangan.
Sebagai catatan, dalam bahasa Arab, kata “tarhib” bisa punya dua makna. Pertama, kata tarhib (pake huruf ha besar), berasal dari rahhaba-yurahhibu atau arhaba-yurhibu, artinya ancaman.  Derivasinya ada kata irhab (teror).
Kedua, kata “tarhib” (pake huruf ha tipis), dari kata ini lahir kata marhaban (menyambut gembira, senang, dll).
Nah, yang dimaksud “Tarhib Ramadhan”, berarti yang dimaksud adalah menyambut gembira Ramadhan (yang pake ha tipis).
Secara terminologis (istilah), kata tarhib Ramadhan berarti menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan segala kesiapan, keluasan, kelapangan, keterbukaan dan kelebaran yang dimiliki, baik materil maupun spritual, jiwa dan raga serta segala apa yang ada dalam diri kita.
Gebyar dalam menyambut Ramadhan merupakan bagian dari syi’ar Islam. Warna warni menghiasi segala penjuru nusantara dengan kajian, ta’lim tabligh akbar dengan mengundang para ulama yang sengaja didatangkan dari luar daerah untuk memberikan pencerahan dan pembekalan dalam detik-detik memasuki Ramadhan.
Namun terntunya, kita juga selalu menasehati dan mengingatkan saudara-saudara kita semoga tidak terjerumus ke dalam perkara-perkara yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam.
Beberapa hal bisa kita lakukan dalam mentarhib Ramadhan:
1. menyambutnya dengan penuh rasa gembira, karena bulan Ramadhan sangat banyak faedah dan keutamaan-keutamaan yang terdapat di dalamnya, pintu Syurga dibuka, pintu Neraka ditutup. Pahala dilipat gandakan, amalan sunnah diperbanyak dan masih banyak lagi.
2. mendatangi berbagai kajian puasa Ramadhan  guna meningkatkan pengetahuan tentang Ramadhan. Agar hari-hari yang dilewati semenjak hari pertama sampai terakhir tinggal pemantapan dan pelaksanaan saja.
3. melakukan persiapan fisik, mental dan spritual. Sejak awal sudah ada perencanaan yang matang mulai dari menyiapkan mushaf khusus untuk tadarrus dan, berazzam membaca tafsir al-Qur’an selama Ramadhan. Membeli buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan puasa jika tidak berkesempatan mengikuti kajian bisa baca sendiri di rumah

2 Comments

Previous Post Next Post