MENGGALI MINAT BAKAT DAN POTENSI ANAK / SISWA



kegiatan melukis.ra al-adzkiya

Setiap anak memililiki potensi yang berbeda-beda. Tugas orang tua dan guru adalah mengenali dan menggali potensi bakat anak agar perkembangannya berjalan maksimal. Bakat yang disadari sejak dini akan jauh lebih memberikan manfaat bagi si anak. Pasalnya, dia akan memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya tersebut.

Setiap anak memiliki potensi bakat yang unik dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Orang tua dan Guru sebenarnya bisa mengenali bakat si kecil dengan melihat minatnya terhadap sesuatu. Misalnya, anak yang berbakat di bidang bahasa akan lebih mudah meniru kata-kata atau kalimat tanpa perlu berkali-kali belajar.

Berbeda lagi dengan anak yang berbakat menggambar. Meskipun gambarnya masih berupa coretan-coretan, akan terlihat bahwa goresan gambarannya lebih halus atau komposisi warna yang ditorehkannya lebih padu dan menarik.

Selain kedua contoh di atas, masih banyak bakat lainnya yang kemungkinan dimiliki oleh anak. Agar mudah mengenalinya, orang tua dan guru perlu memperhatikan anak saat bermain dan berinteraksi dari waktu ke waktu. Lambat laun, orang tua dan guru akan menyadari bakat apakah yang dimiliki oleh si anak berdasar minatnya.

Sayangnya, tidak semua orang tua dan guru mengetahui dan mengenali potensi bakat anak tersebut. Untuk itu, terapkanlah cara mudah menggali potensi bakat anak dan mengembangkannya, antara lain:

      Pertama. Amati Perkembangan Anak
     Kedua. Melakukan Tes Bakat pada Anak
      Ketiga. Berikan Stimulasi dan Lingkungan yang Mendukung
      Keempat. Tidak Memaksakan Ambisi Orang Tua

Setiap orang tua tentu menginginkan kesuksesan bagi anaknya, bahkan kadang berambisi untuk mencetak si kecil menjadi duplikat mereka dan mewarisi semua bakat yang mereka punya. Sayangnya, anak bukanlah salinan dari orang tua sehingga tidak harus memiliki potensi bakat dan kepribadian yang sama persis. Anak memiliki potensi bakat dan kemampuannya sendiri.


Inilah yang sering terjadi, orang tua gagal memahami potensi bakat si anak karena terlalu berambisi dengan keinginannya. Saat Anda mengetahui kalau ternyata bakat si kecil jauh berbeda dengan keinginan Anda, maka terimalah. Anak yang tumbuh dan berkembang dengan bakat alaminya tanpa adanya tekanan untuk melakukan hal yang dia tidak minati, akan menjadi pribadi yang jauh lebih matang dan sukses, dibandingkan anak yang harus mengekor orang tuanya tanpa menggali potensi bakatnya.

Dalam mendukung menggali minat bakat anak / siswa RA Al-Adzkiya senantiasa melakukan inovasi secara berkesinambungan dalam menerapkan kurikulum agar dapat memenuhi kebutuhan dalam perkembangan dan potensi. ra aladzkya.03/12/2019.doc










Post a Comment

Previous Post Next Post