PENGENDALIAN PERILAKU ANAK


PENGENDALIAN PERILAKU EMOSIONAL ANAK
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan formal yang diberikan kepada anak   usia   pra   sekolah   atau   anak   pada rentang usia 0 – 6 tahun. Kehadiran PAUD didukung oleh kebijakan pemerintah, dalam hal ini   Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional   (pasal 1 butir 14) menyatakan bahwa upaya pembinaan yang ditujukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Anak usia dini merupakan dasar awal yang menentukan kehidupan suatu bangsa dimasa yang akan datang, sehingga diperlukan persiapan generasi penerus bangsa dengan mempersiapkan anak untuk tumbuh dan bekembangan secara optimal baik dalam perkembangan  moral,  fisik/motorik, kognitif, bahasa, maupun sosial emosional. Setiap anak berhak untuk mendapatkan penghidupan dan perlindungan yang layak, serta dapat tumbh dan berkembangan secara optimal.

Akhir-akhir ini terdapat berbagai fenomena perilaku  negatif  terlihat  dalam kehidupan sehari-hari  pada  anak-anak.  Melalui  surat kabar  atau  televisi dapat  dijumpai  kasus- kasus anak usia dini seperti kekerasan baik itu kekerasan  fisik,  verbal,  mental  bahkan pelecehan atau kekerasan seksual juga sudah menimpa   anak-anak.   Bentuk   kekerasan seperti  ini biasanya dilakukan  oleh  orang yang telah dikenal anak, seperti keluarga. 

dan juga, nilai-nilai  agama  dan  budaya mulai  luntur  ditengah-tengah masyarakat. Hal  ini  berdampak  pada  anak-anak  usia PAUD. Acara televisi yang tidak terkontrol di  mana  ditonton  oleh  anak-anak, dapat menjadi     pemicu     munculnya     perilaku- perilaku baru yang tidak layak bagi anak- anak. Tontonan seperti percintaan, adegan- adengan    yang   tidak     pantas     ditonton, ditambah lagi dengan Smartphone yang sudah banyak dimiliki hampir setiap kalangan baik kalangan yang orang atas , menengah dan bawah. Smarthphone banyak sekali menu-menu yang disajikan dengan era keterbukaan informasi dan internet saat ini banyak sekali anak – anak usia dini yang sudah memiliki dan mempergunakan Smartphone tersebut disetiap waktu.bahkan tidak jarang setelah pulang dari sekolah yang mereka kejar adalah smartphone tersebut,  di smartphone tersebut dipublikasikan dengan sangat vulgar sehingga dapat merusak pemikiran dan perilaku. Namun  demikian,  kenyataan  menunjukkan bahwa permasalahan yang dialami oleh anak usia dini yang sering dijumpai adalah permasalahan pada Perilaku emosional, dan apabila permasalahan tersebut tidak segera diatasi akan sangat berdampak buruk bagi perkembangannya kelak. 

Permasalahan perilaku emosional anak usia PAUD yang dikomunikasikan dalam kaitannya dengan pengendalian  perilaku  emosional anak antara guru dengan orang tua tentunya banyak terkait dengan kenyataan sehari-hari, perilaku   yang   dikomunikasikan   biasanya :
Pertama, agresivitas;
Kedua,  kecemasan;
Ketiga, Menarik diri;
Keempat, Takut berlebihan.

Indonesia termasuk memiliki tingkat kemampuan membaca rendah. Fenomena tersebut lebih ironis lagi bila dialami anak berkebutuhan khusus yang mengalami  kesulitan  belajar, seperti anak dengan   gangguan perkembangan  kognitif,  di  mana  menurut Gillis (Beacham,  2006)  berdasarkan  hasil peneltiannya  menemukan  bahwa 50-100% orang   gangguan   perkembangan   kognitif bukan hanya sulit membaca akan tetapi juga mempunyai kesulitan matematis. Perkembangan  perilaku  emosional  negatif pada anak usia PAUD memang memerlukan upaya pengendalian yang sungguh-sungguh. Perilaku emosional yang negatif,   dapat melekat pada diri anak jika tidak diupayakan pengendaliannya dengan benar. Perkembangan otak dan sikap anak, banyak berkembang pada saat mereka berada pada usia PAUD

Perkembangan dunia pendidikan anak usia dini di setiap daerah memang cukup kompleks, disamping itu juga daerah yang karakteristik masyarakat yang sangat beragam. Kemajemukan tersebut. Kompleksitas masyarakat yang ada di daerah masing - masing, berkaitan dengan pola dan perilaku masyarakat dalam pengembangan anak, termasuk, di dalamnya penggunaan media komunikasi dan pesan yang dikomunikasikan dalam proses hubungan antara orangtua dengan guru.

Komunikasi   yang   intensitas   antara   guru dengan orang tua, dapat menjadi penentu berkurangnya   perilaku   emosional   anak, Sebagai orang yang sama-sama mendidik anak, gurupun membutuhkan bantuan untuk memahami anak. Tentu saja sumber yang paling  baik  adalah  orang  tua.     Dengan adanya hubungan yang baik antara guru dengan  orang  tua  murid,  maka  guru  pun akan mudah saat harus menyampaikan sesuatu yang pribadi mengenai anak di sekolah.  Sebaliknya  orang  tua  juga  tidak akan canggung untuk memberitahu gurunya tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh guru mengenai anak, Komunikasi antara orang tua dengan guru,khususnya menyangkut pengendalian perilaku emosional anak,   maka tiga faktor yang sangat penting dipertimbangkan yakni :
Pertama, Penggunaan media komunikasi,
Kedua, Kualitas komunikasi yaitu efektifitas komunikasi antara guru dengan orang tua melalui sifat :
(1) Keterbukaan,
(2) Empati;
(3) Dukungan;
(4) Perasaan positif
(5) Kesamaan   .
Dari kelima sifat komunikasi tersebut merupakan salah satu faktor yang menjadi kunci keberhasilan  komunikasi,  yang  pada akhirnya akan menjadi kunci sukses pembinaan dan perkembangan anak dalam PAUD.

Frekuensi  Penggunaan  Media  Komunikasi adalah seberapa sering penggunaan media dalam komunikasi  antara orang tua dengan guru. Sesuai dengan pengamatan, maka terdapat tiga hal yang menjadi sarana komunikasi yang banyak digunakan  yakni
1. buku penghubung;
2. Pertemuan (tatap muka);
3. pengguanan telepon,
4. rapat dan.
5. Kunjungan ke rumah.

Media   komunikasi   tersebut   merupakan salah satu jalan yang tepat dalam rangka mengevaluasi dan mengembangkan anak, khususnya pengendalian perilaku emosional anak di sekolah. Intensitas komunikasi yang dibangun antara guru  dengan orang tua murid sangat diperlukan dalam pengendalian perilaku  emosional  anak,  artinya intesitas    komunikasi    tersebut    memiliki hubungan    terhadap  pengendalian  perilaku emosional anak .(doc.ra aladzkiya.2019.pengendalian perilaku emosional anak)









إرسال تعليق

أحدث أقدم